Konsep awal foto prewedding adalah sebuah sesi foto dengan konsep ceria, agung atau bahkan lucu yang secara fungsional, foto prewedd tidak banyak ambil peran dalam sebuah rangkaian acara pernikahan. Kecuali untuk pemanis dekorasi, selebihnya foto prewedd tidak memiliki peran yang begitu penting (konsep pemikirannya adalah dengan atau tidak dengan foto prewedding, pernikahan akan tetap berlangsung……..iya tidak?
Kini hari, perlahan-lahan konsep fungsi prewedding bergeser ke arah yg lebih menggembirakan bagi para fotografer. Prewedding menjadi satu konsep yang dicari sebelum acara pernikahan di selenggrakan. Konsep foto yang tadinya dianggap penting tidak penting ini perlahan-lahan menjadi sesuatu yang “harus” meski hanya sebagai pemanis di kartu undangan atau sewaktu resepsi pernikahan diselenggarakan. Roda penggeraknya tidak dari sisi calon pengantin saja, namun juga dari beberapa fotografer-fotografer profesional yang mampu menawarkan “sisi lain” dari konsep prewedding itu sendiri dan berusaha menggeser prewedding dari perihal tidak penting menjadi sedikit lebih penting. Lihat saja bagaimana Darwis Riyadi menawarkan konsep prewedding dengan konsep romantis, Kenvin Pinardy dengan konsep agung dan Full Digital Imaging hingga The Uppermost yang menawarkan konsep Chick Prewedding. Banyak sekali konsep prewedding yang masih bisa digali untuk semakin menumbuhkan karakter dari kedua calon pengantin. Singkat kata, jika sebelumnya konsep prewedding adalah foto mesra sebelum menikah dengan full aksesoris pengantin dan tata rias, sekarang konsep prewedding bergeser menjadi media yang bisa digunakan untuk memperjelas karakter kedua mempelai dari konsep prewedding yang dipilih. Ambil contoh prewedding terakhir yang paling menggemparkan dunia persilatan, prewedding Gaston Castano dan Jupe.
Dari pandangan art, foto-foto itu BAGUS dan TIDAK VULGAR…kenapa?, karena foto itu benar-benar menegaskan karakter kedua orang itu. Gaston yang notabene pemain sepak bola lengkap dengan bentuk badan yang tegap istimewa dan Jupe dengan image nya sendiri.
Foto-foto itu benar-benar mampu menggambarkan karakter kedua orang tersebut. Mungkin juga seorang lain akan memandang vulgar, atau pornografi atau apalah….tapi tanpa disadari, bahwa dengan berkomentar seperti itu, orang tersebut meng-amin-i si fotografer, berhasil menonjolkan karakter kedua orang itu.
Jadi buang sedini mungkin konsep usang prewedding dengan full aksesoris dan full make up itu. Jangan ragu-ragu untuk menceritakan keseharian anda kepada fotografer pilihan anda dan bantulah si fotografer untuk berpikir keras dan memunculkan ide kreatif demi sebuah foto prewedding yang benar-benar mampu menonjolkan karakter anda berdua.